Salahkah Membuat Orang Lain ‘Baper’ Karena Sikap ‘Friendly’? (2024)

“Kamu tuh, jangan terlalu bawa perasaan. Dia memang friendly ke semua orang!”

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Sifat yang ramah dan menyenangkan adalah karakter yang disukai oleh banyak orang. Mereka yang memiliki pembawaan friendly ini umumnya memiliki banyak teman karena selalu menyebarkan energi positif ke orang-orang di sekitarnya. Akan tetapi, tak jarang sifat dan karakter ini disalahartikan.

Istilah friendly umumnya dikaitkan pada seseorang yang memiliki sifat ramah, murah senyum, mudah akrab, dan menyenangkan untuk diajak bergaul. Seseorang yang friendly memperlakukan orang lain dengan baik dan berusaha membuat mereka nyaman. Akan tetapi, terjadi banyak kasus ketika orang lain menjadi terlalu nyaman dan malah membawa perasaan pribadinya untuk berekspektasi lebih pada orang-orang friendly tersebut.

Banyaknya kasus ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah bersikap terlalu friendly hingga membuat orang lain menjadi memiliki perasaan suka pada kita adalah suatu hal yang salah?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk kita pahami bahwa memiliki sifat friendly adalah suatu hal yang positif jika dilakukan tanpa tujuan negatif tertentu. Menjadi ramah dan ingin memperlakukan orang lain dengan baik justru seharusnya menjadi hal yang dimiliki semua orang. Akan tetapi, terkadang reaksi dari orang lainlah yang perlu diperhatikan agar tujuan positif dari bersikap friendly ini tidak berujung pada kekecewaan atau sakit hati dari mereka.

Untuk menghindari hal tersebut, berikut hal-hal yang bisa dilakukan agar sikap friendly tidak menjadi ‘salah’:

Memberikan perhatian secara secukupnya

Hal terpenting dari berteman, khususnya dengan lawan jenis adalah mengetahui batasan-batasan dalam berinteraksi. Memperlakukan teman dengan baik dan menunjukkan kepedulian adalah suatu hal yang penting untuk menjaga hubungan pertemanan. Akan tetapi, jika dilakukan secara berlebihan akan berakibat lain.

Dalam fase pendekatan antara pria dan wanita untuk menjadi pasangan, perhatian adalah suatu hal yang sering diberikan dalam jumlah besar untuk menunjukan kepedulian satu sama lain. Hal inilah yang mengakibatkan banyak orang salah mengartikan perhatian dari orang yang memang bersifat friendly sebagai bentuk pendekatan.

Baca juga: Platonic Relationship: Bisakah Laki-Laki dan Perempuan Berteman Tanpa Rasa Suka?

Memperhatikan lima bahasa cinta yang diberikan

Berdasarkan buku “The 5 Love Language” karya Gary Chapman, tindakan pelayanan (act of service), waktu yang berkualitas (quality time), sentuhan fisik (physical touch), kata-kata afirmasi (words of affirmation), dan menerima hadiah (receiving gifts) adalah lima bentuk bahasa cinta yang biasanya orang berikan kepada mereka yang dicintai. Teori ini juga berlaku sebaliknya, seseorang ketika menerima salah satu dari lima hal tersebut akan merasa dicintai.

Atas dasar hal tersebut, ketika berteman baiknya berhati-hati dalam memberikan lima bahasa cinta itu kepada orang lain. Jika tidak, maka risiko mereka merasa dicintai ketika sedang bersama akan terjadi.

Ketahui karakter orang lain terlebih dahulu

Selanjutnya yang perlu dipahami adalah tidak semua orang itu sama dalam melibatkan perasaan mereka dalam interaksi sehari-hari. Memang ada orang-orang yang bisa berteman dengan sangat dekat tanpa timbul perasaan lain. Namun, ada juga yang tak terbiasa dengan hal itu dan menganggap sifat friendly adalah maksud untuk lebih dari untuk berteman.

Oleh karena itu, dalam bersikap friendly, kita juga perlu terus menganalisis situasi dan keadaan. Jika kita mulai merasa bahwa sifat ramah kita menjadi suatu hal yang memicu ketertarikan seseorang, maka kita harus berjaga-jaga. Akan tetapi, jika kita tahu bahwa teman kita tidak akan bawa perasaan, maka sikap ramah tersebut bisa terus dilakukan.

Kesimpulannya, memiliki sifat ramah dan mudah bergaul dengan banyak orang bukanlah suatu hal yang salah. Akan tetapi, sifat ini berisiko menjadi salah jika respon dari orang lain berujung pada kekecewaan. Untuk itu, kita perlu berhati-hati dalam bersikap dan jangan sampai terjadi hal negatif dari maksud positif kita.

Di sisi lain, jika kita mulai terbawa perasaan ketika seseorang memperlakukan kita dengan baik dan penuh perhatian, perlu diperhatikan apakah sikap mereka kepada kita adalah bentuk perhatian khusus atau mereka memang friendly ke semua orang.

Penulis: Reynaldy Michael Yacob (Strategic Communication, 2020)

Editor: Jessica Elisabeth Gunawan

Foto: orami.co.id

Sumber: liputan6.com, idntimes.com, genmuda.com

Salahkah Membuat Orang Lain ‘Baper’ Karena Sikap ‘Friendly’? (2024)
Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Maia Crooks Jr

Last Updated:

Views: 6487

Rating: 4.2 / 5 (63 voted)

Reviews: 94% of readers found this page helpful

Author information

Name: Maia Crooks Jr

Birthday: 1997-09-21

Address: 93119 Joseph Street, Peggyfurt, NC 11582

Phone: +2983088926881

Job: Principal Design Liaison

Hobby: Web surfing, Skiing, role-playing games, Sketching, Polo, Sewing, Genealogy

Introduction: My name is Maia Crooks Jr, I am a homely, joyous, shiny, successful, hilarious, thoughtful, joyous person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.