Big Data - Definisi, Teknologi dan Implementasinya (2024)

Big Data adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada teknologi dan teknik untuk memproses dan menganalisa sekumpulan data yang memiliki jumlah yang sangat besar, baik yang terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Ada banyak tantangan yang akan dihadapi ketika berhubungan dengan big data, mulai dari bagaimana data diambil, disimpan, hingga masalah keamanan data.

Walaupun Istilah big data sudah sering didengar dan diucapkan, masih banyak diantara kita yang bertanya-tanya: Apa yang dimaksud dengan big data? Apa kegunaan big data? Apa saja teknologi big data? Mengapa big data diperlukan dalam berbagai bidang?

Apa Yang Dimaksud Dengan Big Data?

Tidak ada definisi yang baku mengenai big data. Secara garis besar big data adalah sekumpulan data yang memiliki jumlah yang sangat besar atau struktur yang kompleks sehingga teknologi pemrosesan data tradisional tidak lagi dapat menanganinya dengan baik. Saat ini istilah big data juga sering digunakan untuk menyebut bidang ilmu atau teknologi yang berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan data tersebut.

Aspek yang paling penting dari big data sebenarnya bukan sekedar pada berapa besarnya data yang bisa disimpan dan diolah, akan tetapi kegunaan atau nilai tambah apa yang dapat diperoleh dari data tersebut. Jika kita tidak dapat mengekstrak nilai tambah tersebut, maka data hanya akan menjadi sampah yang tidak berguna. Nilai tambah ini dapat digunakan untuk berbagai hal, seperti meningkatkan kelancaran operasional, ketepatan penjualan, peningkatan kualitas layanan, prediksi atau proyeksi pasar, dan lain sebagainya.

Dalam bidang informatika dikenal sebuah istilah “Garbage in Garbage out” atau masukan sampah akan menghasilkan keluaran sampah juga. Maksudnya adalah jika masukan yang kita berikan ke sistem adalah input berkualitas rendah, maka kualitas outputnya tentu akan rendah juga. Input yang dimaksud di sini adalah data.

Untuk itu, memastikan kualitas input maupun output dalam setiap tahap pengolahan data untuk mendapatkan keluaran akhir yang berkualitas adalah sebuah keharusan dalam implementasi big data.

Karakteristik Big Data

Karakteristik Big Data biasa disebut dengan singkatan 4V, yaitu:

  • Volume : mengacu pada ukuran data yang perlu diproses. Saat ini satuan volume data di dunia telah melampaui zettabyte (1021 byte), bahkan telah banyak perusahaan atau organisasi yang perlu mengolah data sampai ukuran petabytes perharinya. Volume data yang besar ini akan membutuhkan teknologi pemrosesan yang berbeda dari penyimpanan tradisional.
  • Velocity : adalah kecepatan data yang dihasilkan. Data yang dihasilkan dengan kecepatan tinggi membutuhkan teknik pemrosesan yang berbeda dari data transaksi biasa. Contoh data yang dihasilkan dengan kecepatan tinggi adalah pesan Twitter dan data dari mesin ataupun sensor.
  • Variety : Big Data berasal dari berbagai sumber, dan jenisnya termasuk salah satu dari tiga kategori berikut: data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Tipe data yang bervariasi ini membutuhkan kemampuan pemrosesan dan algoritma khusus. Contoh data dengan variasi tinggi adalah pemrosesan data sosial media yang terdiri dari teks, gambar, suara, maupun video.
  • Veracity : mengacu pada akurasi atau konsistensi data. Data dengan akurasi tinggi akan memberikan hasil analisis yang berkualitas. Sebaliknya, data dengan akurasi rendah mengandung banyak bias, noise dan abnormalitas. Data ini jika tidak diolah dengan benar akan menghasilkan keluaran yang kurang bermanfaat, bahkan dapat memberikan gambaran atau kesimpulan yang keliru. Veracity merupakan tantangan yang cukup berat dalam pengolahan Big Data.

Di samping 4V tersebut, ada juga yang menambahkan satu lagi sehingga menjadi 5V, yaitu value. Value ini sering didefinisikan sebagai potensi nilai sosial atau ekonomi yang mungkin dihasilkan oleh data. Keempat karakteristik di atas (volume, velocity, variety dan veracity) perlu diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan value atau manfaat bagi bisnis maupun kehidupan. Oleh karena itu, karakteristik yang kelima ini berkaitan erat dengan kemampuan kita mengolah data untuk menghasilkan output yang berkualitas.

Apa Saja Teknologi Big Data?

Perkembangan teknologi big data tidak bisa dilepaskan dari teknologi atau konsep open source. Istilah Big Data terus bergaung seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi open source yang mendukungnya. Banyak perusahaan besar mengkontribusikan teknologi big data yang mereka buat dan mereka gunakan ke komunitas open source. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu pendorong utama berkembangnya big data.

Ada banyak sekali teknologi open source yang populer dalam ekosistem big data, berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Apache Hadoop
    Apache Hadoop adalah sebuah framework yang memungkinkan untuk melakukan penyimpanan dan pemrosesan data yang besar secara terdistribusi dalam klaster komputer menggunakan model pemrograman sederhana. Hadoop terinspirasi dari teknologi yang dimiliki oleh Google seperti Google File System dan Google Map Reduce.
    Hadoop menawarkan 3 hal utama yaitu:
    • Sistem penyimpanan terdistribusi
      Hadoop memiliki sebuah file sistem yang dinamakan Hadoop Distributed File System atau lebih dikenal dengan HDFS. HDFS merupakan sistem penyimpanan file atau data terdistribusi dalam klaster Hadoop. HDFS terinspirasi dari Google File System.
    • Framework pemrosesan data secara paralel dan terdistribusi
      MapReduce adalah model pemrograman untuk melakukan pemrosesan data besar secara terdistribusi dalam klaster Hadoop. MapReduce bekerja dan mengolah data-data yang berada dalam HDFS.
    • Resource management terdistribusi
      YARN merupakan tools yang menangani resource manajemen dan penjadwalan proses dalam klaster Hadoop. YARN mulai diperkenalkan pada Hadoop 2.0. YARN memisahkan antara layer penyimpanan (HDFS) dan layer pemrosesan (MapReduce). Pada awalnya Hadoop hanya mensupport MapReduce sebagai satu-satunya framework komputasi paralel yang dapat bekerja diatas klaster Hadoop. YARN memungkinkan banyak framework komputasi paralel lain, seperti Spark, Tez, Storm, dsb, untuk bekerja diatas klaster Hadoop dan mengakses data-data dalam HDFS.

    Big Data - Definisi, Teknologi dan Implementasinya (1)
    Komponen-komponen Apache Hadoop

  2. Apache Hive
    Apache Hive adalah sebuah framework SQL yang berjalan di atas Hadoop. Hive mendukung bahasa pemrograman SQL yang memudahkan untuk melakukan query dan analisis data berukuran besar di atas Hadoop. Selain Hadoop, Hive juga dapat digunakan di atas sistem file terdistribusi lain seperti Amazon AWS3 dan Alluxio.
    Dukungan Hive terhadap SQL ini sangat membantu portabilitas aplikasi berbasis SQL ke Hadoop, terutama sebagian besar aplikasi data warehouse yang membutuhkan sistem penyimpanan maupun komputasi yang besar.Pada awalnya Hive dikembangkan oleh Facebook untuk digunakan sebagai sistem data warehouse mereka. Setelah disumbangkan ke komunitas open source, Hive berkembang dengan pesat dan banyak diadopsi serta dikembangkan oleh perusahaan besar lainnya seperti Netflix dan Amazon.

    Big Data - Definisi, Teknologi dan Implementasinya (2)
    Komponen Utama Apache Hive

    Pada dasarnya Hive hanya sebuah layer untuk menerjemahkan perintah-perintah SQL ke dalam framework komputasi terdistribusi. Hive dapat bekerja menggunakan berbagai framework yang berjalan diatas Hadoop, seperti MapReduce, Tez ataupun Spark.

  3. Apache Spark
    Apache Spark merupakan framework komputasi terdistribusi yang dibangun untuk pemrosesan big data dengan kecepatan tinggi.Apache spark memiliki algoritma yang berbeda dengan MapReduce, tetapi dapat berjalan diatas Hadoop melalui YARN. Spark menyediakan API dalam Scala, Java, Python, dan SQL, serta dapat digunakan untuk menjalankan berbagai jenis proses secara efisien, termasuk proses ETL, data streaming, machine learning, komputasi graph, dan SQL.Selain HDFS, Spark juga dapat digunakan di atas file system lain seperti Cassandra, Amazon AWS3, dan penyimpanan awan yang lain.Fitur utama Spark adalah komputasi cluster dalam memori. Penggunaan memori ini dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan aplikasi secara drastis. Untuk kasus tertentu, kecepatan pemrosesan Spark bahkan dapat mencapai 100 kali dibanding pemrosesan menggunakan disk seperti MapReduce.Jika MapReduce lebih sesuai digunakan untuk pemrosesan batch dengan dataset yang sangat besar, maka Spark sangat sesuai untuk pemrosesan iteratif dan live-streaming, sehingga Spark banyak dimanfaatkan untuk machine learning.Spark adalah salah satu sub project Hadoop yang dikembangkan pada tahun 2009 di AMPLab UC Berkeley. Sejak tahun 2009, lebih dari 1200 developer telah berkontribusi pada project Apache Spark.

Selain 3 teknologi tersebut, sebenarnya masih sangat banyak teknologi dan framework big data lainnya yang bersifat open source seperti HBase, Cassandra, Presto, Storm, Flink, NiFi, Sqoop, Flume, Kafka dan lain sebagainya.

Big Data Pipeline

Untuk dapat memberikan nilai yang bermanfaat, data harus melalui berbagai tahapan pemrosesan terlebih dahulu. Mulai dari pencatatan/pembuatan, pengumpulan, penyimpanan, pengayaan, analisis dan pemrosesan lebih lanjut, hingga penyajian. Rangkaian proses data ini biasa disebut dengan Data Pipeline.

Secara garis besar Big Data Pipeline dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

    • Data Engineering: tercakup di dalamnya data collection, ingestion, cleansing, transformation dan enrichment.
    • Data Analytics / Machine Learning: mencakup feature engineering dan komputasi.
    • Data Delivery: penyajian data, termasuk penerapan model dalam aplikasi atau sistem, visualisasi, dan lain sebagainya.

Big Data - Definisi, Teknologi dan Implementasinya (3)
Data Processing Pipeline

Big Data Analytics

Saat ini jika kita berbicara mengenai big data, maka biasanya yang dimaksud adalah big data analytics. Hal ini cukup wajar, karena ketika sebuah proyek big data dimulai, tentu saja hasil akhir yang diharapkan adalah mendapatkan insight yang bermanfaat, yang dapat membantu pengambilan keputusan.

Data Analytics sendiri adalah serangkaian proses untuk menggali informasi atau insight dari kumpulan data. Informasi tersebut dapat berupa pola, korelasi, trend, dan lain sebagainya. Data analytics seringkali melibatkan teknik dan algoritma pengolahan data yang cukup kompleks seperti data mining maupun perhitungan statistik.

Dalam Big Data Analytics, tingkat kesulitannya semakin besar karena data yang diproses diperoleh dari berbagai sumber dengan bentuk dan jenis yang berbeda-beda, dan ukuran serta kecepatan yang besar pula. Oleh karena itu Big Data Analytics banyak menggunakan teknik dan algoritma yang lebih advance seperti predictive model dan machine learning untuk melihat trend, pola, korelasi dan insight lainnya.

Secara umum big data analytics terbagi 4 kategori yaitu:

    1. Descriptive Analytics
      Analisis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang sedang terjadi. Hampir semua organisasi telah mengimplementasikan analisis jenis ini.
    2. Diagnostic Analytics
      Setelah mengetahui apa yang terjadi, biasanya pertanyaan berikutnya adalah mengapa bisa terjadi. Analisa jenis ini menggunakan drill-down data untuk mencari alasan lebih mendalam mengenai apa yang sedang terjadi.
    3. Predictive Analytics
      Analisis prediktif memberikan prediksi mengenai apa yang akan terjadi berdasarkan data-data yang ada. Analisa jenis ini menggunakan teknik dan algoritma machine learning dan artificial intelligence untuk menghasilkan model prediksi berdasarkan data-data historis.
    4. Prescriptive Analytics
      Memanfaatkan analisis deskriptif dan prediktif, analisis jenis ini memberikan insight untuk dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan apa yang telah diprediksikan.

Big Data - Definisi, Teknologi dan Implementasinya (4)
Jenis dan Tingkatan Data Analytics

Implementasi Big Data dalam Bisnis

Kebiasaan manusia dan persaingan bisnis di era yang semakin terbuka saat ini menjadikan pengambilan keputusan yang tepat adalah kunci untuk bertahan dalam bisnis. Data adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pengambilan keputusan.

Customer Profiling
Pola dan profil pelanggan dapat dipelajari melalui data-data yang dibuat oleh pelanggan ketika sedang berinteraksi dengan produk, baik secara langsung, melalui website ataupun menggunakan aplikasi. Saat ini data profil pelanggan dapat diperluas lagi dengan menyertakan informasi geolokasi, bahkan data-data sosial media yang mereka buat.

Semakin banyak data yang dikumpulkan, serta makin canggihnya proses pengolahan data tersebut, maka informasi yang akurat dan detail mengenai profil pelanggan dapat diperoleh. Produsen atau penyedia layanan dapat memberikan rekomendasi yang tepat kepada pelanggan sehingga dapat meningkatkan penjualan maupun loyalitas pelanggan.

Product Development
Membangun produk dari sebuah ide yang pada akhirnya dapat diterima dengan baik oleh pasar merupakan sebuah tantangan. Big data dapat memberikan insight yang mendalam
untuk mengidentifikasikan kebutuhan pasar, melihat respon pelanggan melalui komentar pada forum atau sosial media, mengevaluasi kinerja penjualan produk di pasar dengan cepat, mengoptimalkan rantai distribusi, hingga mengoptimalkan strategi pemasaran.

Semakin baik pengelolaan data dan semakin cepat ketersediaan dapat akan dapat terus untuk membuat produk yang berkesinambungan sehingga memberikan nilai yang baik di bagi pelanggan dan pengguna.

Price Optimization
Harga bisa menjadi kunci bagi pelanggan untuk menentukan produk yang akan dibeli. Akan tetapi perang harga pun dapat memberikan pengaruh buruk bagi produk itu sendiri. Big data dapat memberikan peta dan pola harga yang ada di pasar, sehingga produsen dapat menentukan harga yang optimal dan promosi harga yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Big Data untuk Telekomunikasi

Telekomunikasi merupakan salah satu sektor yang mau tidak mau harus berurusan dengan big data. Terlebih lagi saat ini layanan telekomunikasi bisa dibilang adalah jantung dari dunia digital kita. Jika data sering disebut sebagai ‘the new oil’, maka penyedia layanan telekomunikasi seperti memiliki sebuah tambang minyak yang sangat produktif.
Ada banyak sekali sumber data yang ada dalam sebuah perusahaan telekomunikasi. Sebut saja data operasional jaringan, data transaksi percakapan, data koneksi internet, data pelanggan, dan data produk. Jika semua data-data tersebut dapat diintegrasikan dengan baik, maka akan dapat memberikan insight yang dapat digunakan untuk optimalisasi jaringan, meningkatkan pelayanan, pembuatan produk dan program promosi, serta meningkatkan loyalitas pelanggan.

Big Data untuk Kesehatan

Data dalam bidang kesehatan adalah salah satu contoh big data karena volume, kompleksitas, keragaman serta tuntutan ketepatan waktunya. Disamping itu layanan kesehatan juga melibatkan banyak sekali pihak, diantaranya yaitu berbagai rumah sakit, lab, klinik, dan asuransi kesehatan. Oleh karena itu bidang kesehatan termasuk sektor yang memiliki tantangan besar di bidang big data.

Integrasi data, akurasi data dan kecepatan perolehan data merupakan hal yang sangat penting dalam bidang kesehatan, karena hal ini menyangkut keselamatan pasien. Tidak hanya itu, jumlah tenaga medis dan rumah sakit pun masih sangat kurang dibanding dengan potensi pasien, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Insight yang diperoleh melalui big data dapat digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, diantaranya yaitu untuk penegakan diagnosa yang lebih akurat, personalisasi obat-obatan, peningkatan pelayanan rumah sakit hingga optimalisasi operasional rumah sakit.

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dan Big Data

Setelah implementasi big data dalam arti pengelolaan dan analisa data dapat dilakukan dengan baik, tantangan berikutnya adalah bagaimana dengan data itu kita bisa melatih mesin untuk dapat belajar sehingga dapat bekerja dan memberikan insight secara otomatis, cepat, dan akurat. Maka Artificial Intelligence, Machine Learning dan Deep Learning muncul kembali dan menjadi trend baru di masa kini.

Lalu apa perbedaan AI, machine learning dan deep learning? Secara ruang lingkup, deep learning merupakan bagian dari machine learning, dan machine learning merupakan bagian dari artificial intelligence. Inti ketiganya adalah bagaimana membuat mesin atau komputer menjadi cerdas. Tujuan utamanya yaitu untuk mengurangi campur tangan manusia dalam memberikan insight ataupun dalam melakukan berbagai pekerjaan manusia.

Big Data - Definisi, Teknologi dan Implementasinya (5)
Hubungan AI, Machine Learning, dan Deep Learning

Artificial intelligence sendiri bukan merupakan hal baru, akan tetapi bidang ini mulai berkembang dengan sangat pesat dan menjadi sebuah trend setelah munculnya big data. Hal ini dikarenakan ketersediaan data yang melimpah, yang telah dapat ‘ditaklukkan’ dengan big data, yang merupakan materi utama bagi mesin untuk belajar dan menjadi cerdas.

Tidak hanya data, teknologi juga memegang peranan penting bagi perkembangan artificial intelligence. Berbagai perangkat dan teknologi dengan performa yang sangat tinggi saat ini sudah tersedia secara relatif murah dan terjangkau. Jika semula artificial intelligence dianggap sebagai sesuatu yang canggih dan hanya bisa diterapkan menggunakan teknologi yang tinggi dan mahal, saat ini artificial intelligence sudah dapat diimplementasikan pada berbagai perangkat dan sistem yang digunakan sehari-hari.

Komunitas Big Data Indonesia

idBigData adalah komunitas big data Indonesia yang dideklarasikan pada tanggal 2 Desember 2014. Pada saat itu big data masih menjadi sebuah hal yang relatif baru di Indonesia. Belum banyak orang yang paham mengenai apa itu big data, apa kegunaannya, dan bagaimana memanfaatkannya. Maka dibentuknya idBigData sebagai komunitas big data Indonesia bertujuan untuk menjadi wadah berkumpulnya komponen masyarakat dari berbagai bidang untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta menjalin berbagai kerja sama dalam bidang big data serta pemanfaatannya, termasuk di dalamnya data science dan artificial intelligence.

Contributor :

Big Data - Definisi, Teknologi dan Implementasinya (6)

Tim idbigdata
always connect to collaborate every innovation 🙂

Big Data - Definisi, Teknologi dan Implementasinya (2024)
Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Nathanael Baumbach

Last Updated:

Views: 6537

Rating: 4.4 / 5 (55 voted)

Reviews: 86% of readers found this page helpful

Author information

Name: Nathanael Baumbach

Birthday: 1998-12-02

Address: Apt. 829 751 Glover View, West Orlando, IN 22436

Phone: +901025288581

Job: Internal IT Coordinator

Hobby: Gunsmithing, Motor sports, Flying, Skiing, Hooping, Lego building, Ice skating

Introduction: My name is Nathanael Baumbach, I am a fantastic, nice, victorious, brave, healthy, cute, glorious person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.